HIDUP KARENA IMAN DAN PENGHARAPAN

Hidup karena iman menghasilkan cara hidup yang berbeda dengan orang yang hidup karena melihat. Keduanya menghadapi masalah yang sama, namun yang satu tetap tegar sementara yang lainnya stress berat. Yang satu mengharapkan hal terbaik sementara yang lainnya mengharapkan hal terburuk. Yang satu hidup oleh iman yang tidak kelihatan sementara yang lainnya hidup oleh mata dan fakta. Dulu saya hidup karena melihat, tetapi sekarang saya hidup karena iman. Itulah jalan yang saya pilih ! Dan saya tahu pilihan saya tepat !

Hidup karena iman dan pengharapan

 

REALITA KEHIDUPAN

Satu-satunya yang pasti dalam kehidupan ini adalah masalah. Datang tak diundang, pulang tak diantar kayak jailangkung. Masalah tak pernah diharapkan tetapi selalu muncul di waktu dan tempat yang tepat. Kok isa ya ? Itulah misterinya kehidupan. Seringkali menjengkelkan, mematahkan semangat dan membuat kepepet.

Tetapi sebenarnya, masalah yang anda hadapi sekarang ini akibat kesalahan anda sendiri. Dalam tulisan sebelumnya: Cara merencanakan masa depan, saya menyebutkan fakta 1 Milyar dalam hidup anda. Anda pasti menikah, anda pasti membutuhkan rumah tempat tinggal, anda akan memiliki anak, anda harus bayar uang sekolah, uang kursus, uang jajan. Anda juga butuh mobil, butuh modal, butuh dana menikahkan anak - anak anda, butuh ini dan butuh itu. Belum keinginan anda, hobby anda dan butuh dana pensiun.

Uang dibutuhkan untuk bisa hidupSemua kebutuhan yang saya singgung tadi mengasumsikan anda sehat walafiat, orangtua anda juga sehat. Demikian pula mertua dan anak anda. Jika ada keluarga dekat anda yang sakit kritis langsung buyar segala rencana masa depan anda. Ada baiknya anda membaca tentang asuransi kesehatan atau asuransi jiwa untuk proteksi masa depan anda sendiri.

1.000.000.000 adalah angka minimal yang anda butuhkan ketika menginjak usia 35 tahunan.

Saya tidak membohongi anda, saya hanya men-sharing-kan kehidupan saya sendiri. Awal bulan ini saya mendapatkan kabar baik dari mantan pacar saya, "Kita akan menjadi orangtua !" Itu kabar baik sekaligus tanggungjawab yang lebih besar. Langsung terbayang duit berjuta-juta yang harus saya siapkan untuk menyambut si kecil ini.  Biaya persalinan 10 jutaan, peralatan dan perlengkapan bayi juga 10 jutaan, uang sekolah puluh-puluhan juta. Kalo laki-laki bakalan beli motor, kasih modal usaha dan cari duit kawin dan beli rumah. Dieeeng ! Duit dari mana ?

Tidak ada orang yang mau hidup susah atau di bawah standar. Saya tidak mau makan tahu tempe tok. Saya gak mau tinggal di pondok mertua indah dan saya mau hidup saya nyaman. Tidak kekurangan dan juga tidak pas-pasan. Saya mau hidup lebih dari cukup. Mau ini bisa, mau itu bisa, mau ke luar negri juga bisa. Lebih jauh dari itu, saya mau meng-eksplor kemampuan saya. Saya mau menikmati setiap pekerjaan yang saya lakukan, saya mau hidup sehat dan saya mau memiliki kehidupan berkeluarga yang bahagia. Gak mau gegeran gara-gara masalah duit ! Uang bukan segala-galanya tetapi uang adalah salah satu syarat mencapai semua itu. Gak onok duit gak onok sayang-sayangan.

Di sisi lainnya, saya kadang miris melihat kelakuan orang-orang jaman sekarang. Gengsi tok ae sing dipikirno ! Dari Toko28.com, toko online saya, banyak sekali jenis beginian. Wong masih kelas 1 SMP loh wes gonta-ganti Blackberry tiap bulan. Durung iso golek duit ae gaya....wes...wes..... Tapi saya tidak bisa menyalahkan si anak karena pada dasarnya mereka tidak ngerti apa-apa. Justru orangtuanya yang harus saya salahkan. Dunia itu kejam, makan atau dimakan. Produktif atau dipecat. Gaji sebulan cuman bisa buat hidup setengah bulan ! Mbok pikir cari duit 500 ribu itu gampang tah ? Iyo nek korupsi kayak wakil - wakil rakyat kita itu !

Gengsi tidak membawa keuntungan apapun bagi hidup ktiaMemang betul bahwa orangtua bertanggungjawab terhadap anak-anaknya. Tetapi lebih dari itu, orangtua harus menyiapkan anak-anaknya untuk menghadapi realita dunia ini. Ada hukum yang harus ditaati, ada banting-bantingan harga, ada sikut-sikutan antar rekan sekerja, ada akibat atas segala sesuatu yang kita lakukan. Ada kalanya hidup berjalan tidak seperti yang kita harapkan. Ada menang juga ada kalah ! Ada senang dan juga ada masalah. Jika kita sebagai orangtua hanya mengajarkan yang enak-enak saja pada mereka, suatu saat nanti ketika si anak menemukan dunia tidak seindah bayangannya maka anda gagal sebagai orangtua !

Saya sungguh bersyukur dibesarkan oleh single parent, yaitu mama saya. Sejak kelas 1 SMP hidup saya pas. Pas buat makan, pas buat bayar sekolah dan pas pulang harus jalan kaki. Saya belajar menerima hidup itu susah. Saya baru punya HP waktu kuliah, dan saya selalu beli barang bekas. Saya tahu cari uang itu susah....karena itu saya belajar mencukupkan diri dengan yang saya punyai. Pacaran naik sepeda motor, ya memang cuman punya sepeda motor...terus mau apa lagi ? Maksa orangtua belikan mobil ? Wong mama saya kerja setengah mati, masak tega saya ? Adanya sepeda motor, ya cari pacar yang mau naik sepeda motor. Saya tahu level saya, dan kalo mau sama saya ya alhamdullilah.

Saya masih hidup dari orangtua, gak perlu gengsi. Kadang iri juga liat teman-teman kuliah saya naik mobil. Cek enak'e dadi anak wong sugih. Sembarang-sembarang wes disiapno bapak'e. Tapi sebenarnya kamu ambek aku podo, kabeh iku dikasih orangtua. Bukan duitmu dewe ! Ojok sombong kon ! Wong gak iso golek duit kok iso punya mobil sendiri ? Duit jajan ae masih minta orangtua. Ya...lu and gue itu same-same ! Podo nggandol orangtua ! Dan sudah seharusnya tidak ada rasa sombong di antara kita !

Tapi...sebenarnya saya juga minder....wadoooh....kok aku gak dadi anak'e wong sugih ae seeeh seh !!!! Hidup pas-pasan itu gak sip ! Karena itulah saya memutuskan untuk menjadikan masa depan saya lebih baik dari sekarang. Saya mau anak saya nanti lebih dari cukup dan hidup sesuai standar yang layak. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah menyelami peran saya dan melakukan sebaik mungkin. Sebagai mahasiswa saya harus belajar demi masa depan, bukan demi mendapatkan nilai A - B - C. Percuma saya dapat A kalau tidak dapat menyerap esensi mata kuliahnya. Ilmu yang saya pelajari harus dapat saya terapkan nantinya !

Orang benar akan hidup oleh imanSaya agak menyesal karena IPK saya 3,48 saja, padahal kalo 3,5 wes kumlaut....kan keren waktu dipanggil maju ke depan wisuda...Wapannuri Payau...Kumlaut ! Yaaa...eman soro...tapi gak apa-apa bisa ngirit setengah tahun biaya kuliah. Waktunya cari uang sendiri !

Pasaran gaji fresh graduate S1 tahun 2001 sekitar 1,5 juta tok. Tapi duit segitu masih cukup besar. Kalau tahun 2013 ini fresh graduate kelihatannya di angka 2 - 2,5 juta. Sedikit lebih tinggi dari UMK Surabaya, tapi gaji itu tergantung perusahaannya....rata-rata ya dua juta lebih. Lowongan paling banyak ya jadi marketing, juga saingannya buanyak soro. Setelah kerja 5 tahunan, gaji anda tidak akan naik 5 kalinya. Nek isa naik jadi dua kalinya itu wes sip soro !

Perusahaan dibuat untuk untung, bukan menguntungkan anda ! Pperusahaan bisa menendang anda kapan saja dan mengganti posisi anda dengan tenaga baru yang biayanya lebih murah dari gaji anda. Kalo gak mau dengan bayaran segitu ya silahkan keluar saja, dalam hitungan hari akan ada orang yang menggantikan anda ! Pencari kerja jumlahnya berkali-kali lipat daripada lowongan kerja yang ada. Toh anda sudah tau betapa sulitnya mencari pekerjaan baru.

Itulah sebabnya anda tetap bertahan dengan keadaan saat ini. Pas buat makan, pas buat kebutuhan hidup dan pas buat bayar sekolah anak-anak. Anda tidak bisa maju dan juga tidak bisa mundur. Di belakang ada yang nggandoli, di depan tidak ada kejelasan. Jenuh, susah, sumpek ! Apakah kita memang diciptakan untuk hidup seperti ini ?

 

HIDUP KARENA IMAN

Apa yang saya pelajari bulan ini adalah dua pilihan kehidupan yang bisa kita jalani. Hidup berdasarkan iman atau hidup berdasarkan fakta. Salah satu yang mendorong saya menulis tentang hidup oleh iman adalah kisah sedih teman saya.

Suaminya ditangkap polisi karena membantu orang lain mengejar jambret. Akhirnya si jambret ketangkap dan tas yang dijambretnya itu berisi narkoba. Karena bermata sipit akhirnya suami teman saya ditangkap polisi. Dia dijadikan tersangka oleh pak polisi. Kok bisa ? Itulah salah satu fakta tentang aparat di negara kita. Masih ingat kasus 2 ipad yang dijual oleh kaskuser kan ? Apalagi ditambah kasus korupsi beberapa oknum polisi yang hangat akhir-akhir ini. Pangkatnya tinggi-tinggi ! Jumlahnya milliaran rupiah. Itulah yang dinamakan Power tends to Corrupt ! Sebisa mungkin hindarilah berurusan dengan hukum, isine bikin miris tok !

Hidup oleh iman, bukan karena melihat

Saya dulu pernah berurusan dengan hukum. Cukup lama sih, sekitar 3 bulanan. Isine, bos gak duwe duit bos....cepek ceng melayang. Terus konco-koncone moro....cepek...cepek...cepek...wes ampir cetiau ! Gila ! Orang susah tambah dibikin susah ! Gak wedi ambek karma wong-wong iki ! Ngetik ae butuh "doping" ben cepet mari.  Ya Tuhan, jika harus hidup seperti ini gak mungkin ada damai sejahtera ! Benar-benar hukum rimba, kamu lemah, kamu lagi butuh...tak sedot sampe ke oyot-oyotmu ! Ben matek pisan...ben mbambung pisan koen !

Waktu mendengar cerita teman wanita saya itu, langsung saya bisa membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya. Uang, ketidakadilan, lintah darat, ketidakpastian, permainan....membayangkan lagi sudah bikin muntah ! Kasihan sekali kamu mbak ! Tapi mau gimana lagi, sudah terjadi. Waktu tidak bisa kembali, harus dihadapi. Anda tidak bisa lari karena akan menambah masalah baru. Kasus harus diselesaikan, bagaimana akhirnya yang penting palu pengadilan sudah diketok ! Yang tabah ya mbak !

Iman kristen yang benar Nah...ngomong-ngomong masalah ketabahan inilah yang menjadi inti tulisan saya. Darimana ketabahan itu berasal ? Darimana anda mendapatkan kekuatan untuk menanggung kesedihan, kekecewaan dan ketidakpastian itu ? Apa yang membuat anda sanggup menerima kabar buruk demi kabar buruk yang berlangsung setiap hari ? Bisakah anda tetap semangat, tetap tertawa walaupun digandoli masalah seperti ini berhari-hari lamanya ? Bagaimana anda tetap mempertahankan pikiran waras anda ? Anda jelas-jelas membutuhkan iman .

Apakah yang dimaksud dengan iman ? Bagaimana anda mendefinisikan iman ? Iman bukan agama ! Iman didapat dari agama namun iman itu bukan agama. Artinya orang yang beragama belum tentu beriman. Tetapi jika anda memiliki iman, maka anda pasti beragama. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dari iman timbul harapan dan iman menciptakan perubahan. Tapi iman itu tidak kelihatan.

Iman dalam bahasa sehari-hari adalah percaya. Kamu percaya masalahmu akan selesai dengan bahagia ? Ya, saya percaya. Dasar'e apa kok isa percaya happy ending ? Apa kamu gak tau nek mulai dari polisi, penyidik, jaksa penuntut dan hakim iku doyan duit kabeh ? Bisa diaatur !! Bisa dikondisikan ! Dasarnya ya percaya atau iman. Bukankah iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat ? Saya melihat hukum kita itu busuk, itu 100% betul. Tetapi saya juga bisa melihat kasus saya selesai dengan akhir yang bahagia karena saya melihat dengan mata iman saya, bukan dengan mata jasmani saya.

Lah nek nanti kenyataanya tidak sesuai dengan iman anda gimana mbak ? Gak kecewa tah ? Saya sudah lelah melihat dengan mata dan fakta saya sendiri, sudah kecewa dari dulu. Saya memiliki dua pilihan saat ini, tetap kecewa dengan mata saya atau kecewa dengan iman saya. Jika dua-duanya sama-sama mengecewakan maka lebih baik saya mengambil pilihan kecewa karena iman karena peluangnya lebih baik daripada kecewa karena melihat. Iman adalah pilihan terbaik diantara yang terburuk.

Lebih baik saya mengambil resiko iman daripada melihat fakta yang ada. Berdasarkan fakta yang ada, saya sudah pasti kecewa, tetapi dengan iman, saya bisa kecewa sekaligus bisa berharap. Bukankah ini pilihan yang lebih baik ? Iya mbak...betul....tapi kok baru sadar sekarang ? Kok gak dari dulu-dulu sebelum kepepet kayak gini sih ? Soale dulu gak kena masalah seberat ini, jadi gak perlu iman ! Gitu pak Wapan....^-^'

 

IMAN KARENA KEPEPET

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana hidup orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Ketika mereka kepepet, apa yang menjadi sandaran mereka ? Ketika kekuatannya sudah habis, semua jalan sudah buntu dan masalah datang silih berganti... apa yang akan dilakukannya ?

Iman memberikan pilihan ketika kelihatannya tidak ada jalanKoran selalu dihiasi dengan berita tentang perampokan, penipuan, pembunuhan, korupsi dan orang-orang yang mengambil jalan pintas atas permasalahannya. "Saya kepepet pak ! Istri saya marah-marah dan mengancam akan meninggalkan saya, anak saya tidak makan lima hari pak. Saya benar-benar khilaf...." Alaaaa gombal ! Dulu waktu enak mbok gawe foya-foya. Dapet duit mbok entekno kabeh. Apa anda tidak tahu bahwa dunia itu selalu berputar ? Kita bisa diatas juga bisa dibawah ! Ketika jaya, siapkan dana untuk masa sulit. Bukan dihabis-habiskan... salahmu dewe !

Orang tidak akan mencari Tuhan jika hidupnya damai dan segala kebutuhannya terpenuhi. Lapo Tuhan - Tuhanan ? Wong aku sing kerja entek-entekan kok dibilang berkat Tuhan ! Nek hujan duit atau di rumahku muncul emas lantakan itu baru namanya berkat Tuhan. Di sisi lainnya, orang yang hidupnya terlalu soro juga tidak percaya dengan Tuhan. Ndi yang namanya Tuhan iki toh ? Kok hidupku susah terus ! Kalo memang ada Tuhan, tentunya dia itu jahat karena aku dibiarkan menderita seperti ini !

Kita yang berada di tengah-tengah memilih bersikap nasional ! Tuhan bisa ada dan juga bisa tidak ada, tergantung sikon sih. Saya teringat dengan kisah Naaman dan nabi Elisa. Si Naaman ini pejabat tinggi yang terkena penyakit kusta. Dia mendengar ada nabi yang mampu menyembuhkan segala penyakit. Berangkatlah dia ke rumahnya Elisa dan membawa upeti. "Kalo nanti aku sembuh, semua upeti ini tak kasihkan ke nabi itu." pikir om Naaman

Iman sebesar biji sesawi bisa memindahkan gunungDan benar, setelah mandi 7 kali di kali Yordan, Naaman sembuh. Lebih dari itu, kulitnya kembali kenyal, mulus dan putih merona !  Kulit idaman ibu-ibu...kenceng kayak bayi ! Maka Naaman menyerahkan hadiah-hadiah yang dibawanya kepada nabi Elisa, tapi ditolak mentah-mentah.  Mengapa ? Karena Naaman baru mbayar  kalo  waras. Nek gak waras yo gak usah mbayar.

Itulah sebabnya nabi Elisa menolak persembahan Naaman.

Betapa sering kita melakukan negosiasi seperti ini dengan Tuhan ? Ketika kita kepepet, kita menawarkan hal-hal yang penting dalam hidup kita sebagai ganti permasalahn yang kita alami. Nek ini selesai, aku mau melayani Tuhan.....gitu janji kita ! Apakah Tuhan akan menerima jenis persembahan seperti ini ?

Sebagaimana Naaman disembuhkan, demikian juga masalah anda akan diselesaikanNya. Karena Tuhan tidak pernah menolak permohonan orang yang datang kepadaNya. Itulah pribadi Tuhan, itulah iman kepada Tuhan.

Iman karena kepepet jauh lebih baik daripada tidak memiliki iman sama sekali ! Tetapi anda melewatkan sesuatu yang luar biasa jika terus-terusan berada di level iman kepepet ini !

 

IMAN DAN PENGHARAPAN

Iman yang benar akan menghasilkan pengharapan karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Iman tanpa pengharapan bukanlah iman yang benar. Jika anda merasa memiliki iman tetapi tidak berani berharap maka sesungguhnya anda tidak beriman.

Iman dan harapanIman akan menimbulkan pengharapan dan ketika pengharapan itu menjadi nyata maka kita akan beriman lebih besar lagi. Kita berani mengharapkan hal yang lebih besar lagi. Pengharapan adalah bukti dari iman dan harus berjalan bersama, saling melengkapi dan saling menumbuhkan. Karena memiliki harapan, kita berani melangkah. Iman, pengharapan dan perbuatan saling melengkapi !

Iman tanpa perbuatan itu mati, sama halnya dengan doa tanpa usaha. Iman menggerakkan kuasa Allah hanya jika kita mau bergerak terlebih dulu. Ketika kita mau melangkah maka jalan akan terbuka dengan sendirinya. Anda salah jika menunggu mujizat baru melangkah, tidak pernah ada kejadian seperti ini.

Kitab suci kita dipenuhi dengan orang-orang bodoh yang mau saja mempercayai imannya. Mereka meninggalkan keluarganya karena iman, mereka membangun bahtera selama 100 tahun karena iman, mereka berperang melawan ratusan ribu orang dengan hanya ribuan orang. Mereka meninggalkan tanah kelahirannya hanya karena mendengar "bisikan samar-samar". Mereka dianggap bodoh oleh tetangganya dan saudaranya sendiri.

Iman abrahamAbraham mengharapkan seorang anak perjanjian walaupun tahu istrinya mandul. Ya, dalam beberapa peristiwa, Abraham meragukan imannya, tetapi tidak pernah kehilangan pengharapannya. Ketika tenaganya telah habis dan menyerah, maka saat itulah Allah memberinya Iskak, si anak perjanjian. Bagaimana kita bisa belajar tentang pengharapan dan penyerahan diri yang kontradiksi ini ? Abraham berharap dan mendapatkan kekecewaan, tetapi ketika Abraham menyerah dia mendapatkan sukacita.

Kita harus kembali lagi pada pengertian iman. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Dan seiring berjalannya waktu, dasar pengharapan kita bergeser dari iman kepada fakta. Dulu kita berharap berdasarkan iman, tetapi sekarang ini kita berharap berdasarkan kekuatan kita sendiri. Anda tidak akan sadar dengan hal ini, saya pun seringkali kelewatan.

Saya pun menetapkan target lebih tinggi, saya memaksa diri saya lebih jauh lagi dan saya memaksimalkan waktu yang saya punyai. Bukannya mendapatkan hasil yang lebih baik, tetapi saya malah tertekan. Semakin banyak pekerjaan yang tidak mampu saya selesaikan dan semakin stress saya.

Saya pun berhenti dan berkata kepada diri sendiri, "Sudah waktunya saya lepaskan semua beban ini." Itulah tandanya dasar pengharapan saya telah bergeser dari iman yang benar kepada kekuatan sendiri.

 

KESIMPULAN
Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Karena itulah anda harus membaca kitab suci anda. Bukan orang yang mengerti arti kitab suci yang dianggap benar oleh Allah, tetapi mereka yang menjadi pelaku Firman. Orang benar akan hidup oleh iman !

Impian, Harapan dan Iman
Berani untuk bermimpi, berharap dengan dasar iman !

Share this content