BANYAK ALASAN MENGAPA ANDA BISA SUKSES, TETAPI...

80% waktu kita gunakan untuk berpikir bahwa kita tidak mungkin bisa sukses, tidak bisa kaya, tidak bisa dikerjakan, dan tidak - tidak lainnya. Hanya 20% waktu yang kita gunakan untuk berpikir bahwa rencana ini akan berhasil. 90% dari kita memiliki pola pikir seperti ini. Berarti hanya 10% yang berpikir sebaliknya. Ini adalah salah satu alasan mengapa 90% kekayaan di dunia dikuasai oleh 10% orang. Sisanya, 90%  orang terus bekerja namun tidak pernah kaya. Anda memiliki kebebasan untuk mencari alasan mengapa anda bisa sukses namun malah memilih dan mencari alasan mengapa saya bisa gagal. Paradox kehidupan yang aneh tapi nyata.

 

Banyak Alasan

 

BANYAK ALASAN UNTUK KEGAGALAN

Saat ini saya sangat benci dengan orang yang suka banyak alasan. Saya tidak menutup pintu diskusi, saya hanya tidak suka dengan orang yang selalu dan selalu berpikir negatif terlebih dulu. Alasan harus didengarkan, tetapi tidak selamanya alasan itu sebagai pembenaran atas tindakannya.  Mengapa anda tidak bisa bangun pagi ? Yaah...karena saya kerja sampai larut malam. Mengapa anda tidak menyelesaikan pekerjaan anda ? Hmm.... saya masih memikirkan apa yang terbaik dengan hal itu. Mengapa anda tidak berani mengambil keputusan ? Ehm...saya takut salah dengan keputusan yang saya ambil. Mengapa ? Karena..... Mengapa ? Sebab.... why....why not....why....

Anda terlalu banyak alasan !

Selalu ada alasan mengapa sesuatu itu tidak bisa dilakukan atau sesuatu itu tidak harus dikerjakan. Alasan anda seringkali masuk akal atau kadang-kadang tidak masuk akal. Alasan adalah keraguan atas kemampuan diri kita. Alasan juga sebuah kemalasan yang tersembunyi.

Saya tidak mau selamanya menjadi karyawan. Saya mau memiliki usaha sendiri, bekerja sesuai dengan kemampuan saya, melakukan apa yang saya sukai, dan penghasilannya bisa mencukupi kebutuhan dan keinginan saya. Saya harus bekerja sambil merintis pekerjaan masa depan saya. Sampai titik ini saya mempunyai dua pilihan:

  1. Segera keluar dari tempat kerja dan fokus di pekerjaan saya
  2. Sambil bekerja sambil merintiss pekerjaan baru

Cara Untuk SuksesPilihan pertama adalah keinginan saya namun belum bisa mencukupi kebutuhan saya. Keluar dari pekerjaan saya saat ini berarti hilangnya penghasilan saya. Tidak ada uang untuk membeli nasi dan lauk pauk, tidak ada uang untuk membeli pulsa handphone, tidak ada uang untuk membayar listrik, air, dan uang sekolah anak-anak. Yang ada hanya tabungan hasil kerja selama ini. Itulah deadline hidup saya. Jika tabungan saya hanya cukup selama 3 bulan, maka dalam jangka waktu itu pula saya harus segera menghasilkan uang dari pekerjaan baru saya. Sedangkan saya tahu bahwa usaha baru butuh waktu beberapa tahun untuk dapat menghasilkan.

Yang lebih parah, selalu ada kemungkinan gagal. Lihatlah ke sekeliling kita, berapa banyak toko yang baru buka kemudian tutup. Sebagian bertahan hidup sambil menanggung kerugian. Saya tidak bisa karena saya adalah tulang punggung keluarga saya. Tidak menghasilkan berarti tidak makan. Belum lagi omongan teman-teman dan tetangga. Eh... lo tau si A itu ? Saiki pengangguran, goblok banget dia...padahal kerjanya wes mapan tapi nekad kerja sendiri. Lihat tuh.... tambah soro hidupnya. Uang sekolah anaknya nunggak berbulan-bulan, gak iso ngambil rapot. Bojone cari utangan sana-sini....ojok diutangi soale gak bakalan iso mbayar dia-nya. Dasar orang aneh !

Belum lagi hinaan yang diterima anak anda di sekolah. Ditambah lagi omongan istri anda yang merendahkan. Pria tidak berguna ! Dulu dia mungkin membenarkan tindakan anda, tapi sekarang ? Pasti digoblok-goblokan. Lebih parah lagi kalau dia minta cerai.... tapi sebelumnya pasti ada rapat keluarga.... anda bersama mertua anda. Diinterogasi, dihakimi, disalah-salahkan, diinjak-injak, diplokoto, dizolimi...di...di...di...di...

Pilihan pertama begitu mengerikan. Banyak alasan yang masuk akal untuk tidak nekad dan bermain-main dengan hal ini. Alasan yang tidak masuk akal ? Lebih banyak lagi. Tetapi apakah saya ini orang yang banyak alasan ?

1000 alasan untuk gagalMemilih bekerja sambil memulai usaha sendiri lebih masuk akal dan juga lebih banyak alasan untuk tidak segera memulainya. Kita masuk kerja pukul 08:00 pagi dan pulang pukul 16:00. Tapi, kita bangun pukul 06:00 dan sampai rumah pukul 17:00. Setelah mandi, makan, dan beristirahat. Jam di rumah menunjukkan pukul 20:00. Pertanyaannya, kapan saya bisa memulai memikirkan usaha saya ?
Hari minggu ?  Nggak cape nih ? Nggak ngajak anak-anak ke Mall ? Nggak ngajak istri hang out ? Lagipula mana ada supplier yang buka hari minggu ? Kapan waktu anda beristirahat ? Nggak stress tah...ben dino kerja....kerja...kerja...dan kerja....!

Baiklah, hari minggu adalah hari keluarga. Berarti waktu saya untuk memikirkan dan merintis usaha saya sendiri adalah setelah pulang kerja. Tapi....kebanyakan toko sudah pada tutup. Dan mana ada orang yang mau datang ke toko saya malam-malam ? Dari mana datangnya pembeli ? Mengerjakan pekerjaan saya pada jam kerja juga tidak mungkin. Kalo ketahuan bos saya pasti dikasih surat peringatan dan akhirnya diincer. Sekalipun saya bisa mengelabuhi bos, saya tidak bisa menutup-nutupi dari teman kerja saya. Duh.... kenapa sih ada penjilat di mana-mana !  Saya ini mengerjakan pekerjaan yang halal, mengapa kok disiriki, mengapa mereka iri ?

Modal saya kecil....
Waktu saya tidak ada....
Saya harus membagi waktu dengan istri, anak, teman, rekan kerja....
Saya tidak tahu harus memulai dari mana...
Pengeluaran saya besar....
Gaji saya tidak cukup untuk ditabung....
Kalau usaha saya gagal, saya sudah tidak punya simpanan lagi...
Istri saya tidak memahami susahnya merintis usaha baru....
Anak saya nakal....
Keahlian saya hanya ini....
Umur saya sudah hampir kepala 4, tenaga saya tidak cukup...
Uang sekolah anak saya ? Uang gedung ? Uang buku ?.....
Kapan bisa mengajak keluarga rekreasi....
Cicilan mobil....cicilan sepeda motor.... uang muka rumah ?

Bukankah semuanya masuk akal pak ?

YA, anda benar ! Tapi anda hanya seseorang lagi yang BANYAK ALASAN !

Resiko gagal atau sukses

 

BANYAK ALASAN (JUGA) UNTUK SUKSES

Sebelum masuk ke topik ini, ada baiknya anda memahami pemikiran saya. Saya tidak ngawur mengatakan bahwa anda orang yang banyak alasan (=kakehen cangkem). Saya mempunyai alasannya !

Apakah anda ingin maju ? Pilihan jawabannya hanya ada dua: mau dan tidak ! Jika anda mau, ada resikonya. Jika anda tidak mau juga ada pahalanya. Tidak ada zona abu-abu !
Kembali ke alternatif yang ada di atas:

  1. Keluar dari pekerjaan saat ini dan mencurahkan segalanya ke usaha anda sendiri
  2. Sambil bekerja sambil merintis

Apakah ada pilihan lainnya ? Menurut saya ada, tetapi say masih belum menemukannya. Sementara ini anggap saja hanya ada dua jalan saja.

Setiap pilihan selalu ada untung dan ruginya, resiko dan pahalanya. Memilih keluar dan langsung fokus pada usaha anda sendiri ada plus minusnya sendiri. Memilih bekerja sambil merintis juga ada tantangan dan peluangnya sendiri. Tinggal anda mau mengambil jalan yang mana. Resiko besar atau resiko kecil ? Menderita sekarang atau menderita nanti ? Menikmati sekarang atau nanti ? Anda tidak bisa lari dari hukum ini ! Belajar dari kesalahan atau mencari alasan untuk membenarkan diri anda. Menerima kegagalan atau menyalahkan orang lain ? Pasarah dengan keadaan atau mencari cara untuk membalikan keadaan. Melihat kesempatan sebagai tantangan atau hambatan ?

Selalu ada hitam dan putih. Untung dan rugi. Hambatan dan Kesempatan. Selama kita hidup selalu ada pilihan. Kita mencari - cari alasan atau kebenaran. Dan kabar baiknya, anda selalu menemukan apa yang anda cari. Anda mencari alasan untuk kegagalan, ajaibnya anda menemukannya. Anda mencari alasan  kesuksesan, hebatnya anda juga menemukannya ! Tetapi sayang sekali, lebih banyak orang yang memfokuskan usahanya untuk mencari-cari alasan untuk kegagalannya daripada orang yang mencari alasan mengapa saya tidak bisa meraih kesuksesan.

No Action Talk OnlyAnda berpikir bahwa alasan untuk kegagalan lebih masuk akal ? Itulah sebabnya hidup anda tidak berubah. Orang yang sukses berpikir sebaliknya, bahwa kesuksesan itu masuk akal. Jika ada alasan mengapa saya bisa gagal, pasti juga ada alasan mengapa saya bisa berhasil. Jika saya bisa berpikir negatif, saya tentu memiliki pemikiran positif. Jika berpikir negatif itu mudah, mengapa saya tidak membuat berpikir positif juga mudah. Jika apa yang saya bayangkan menjadi kenyataan, mengapa saya tidak mencoba membayangkan kesuksesan saya ? Saya hanya perlu mencoba...mencoba... mencoba... dan mencoba.

Tidak ada salahnya mencoba. Tidak ada ruginya mencoba sesuatu yang baru. Justru kalo tidak mencoba saya yang akan menyesal sendiri karena tidak tahu apa jawabannya. Mendingan bertanya dan dijawab daripada tidak bertanya dan tidak tahu hasilnya selain imajinasi saya sendiri.

Setelah mengetahui segala resiko dan keuntungan masing - masing pilihan anda tidak memiliki alasan untuk mengeluh. Anda tahu bekerja sambil merintis itu melelahkan. Waktu anda untuk merintis hanya di luar jam kerja anda, pagi sebelum berangkat kerja atau malam setelah pulang kerja. Jika anda berkata bahwa anda tidak memiliki waktu untuk memulai, anda benar ! Juga banyak alasan ! Sudah tau gak duwe waktu gitu masih saja mencari-cari alasan untuk tidak segera memulai. Ngomong liyane ae mas... atau wes gak usah mikir kerjo dewe... itu lebih bijaksana !

Jika anda memilih untuk keluar dan fokus pada usaha anda sendiri, jangan banyak alasan mengatakan takut gagal, takut gak iso menghidupi keluarga anda, bayar uang sekolah anak anda, gak isa makan, dan pokoknya....jangan kakehen cangkem (=banyak alasan). Anda tahu resikonya dari awal. Kalau mau lakukan, kalo gak mau yaa jangan dilakukan !  Putuskan dan teguhkan hati anda ! Apapun yang terjadi bersiaplah ! Rencanakan dan kerjakan rencana anda. Bersikaplah fleksibel dan open minded ! Terimalah kesalahan sebagai kesalahan dan belajarlah dari sana !

Alasan diciptakan dari pikiran anda sendiri. Dan pikiran negatif lebih mudah berkembang daripada pemikiran positif. Hal ini wajar karena lebih banyak orang yang berpikiran negatif daripada orang yang berpikiran positif. Lebih banyak hawa pesimis daripada hawa optimis. Lebih banyak orang yang menjatuhkan daripada orang yang mendukung. Maka dari itu, di dunia ini lebih banyak orang yang biasa-biasa saja daripada orang yang suksesnya luar biasa. Padahal jika anda tahu rahasia kesuksesannya, anda tidak akan percaya. Karena sesungguhnya tidak ada rahasia sama sekali. Yang ada hanya mindset alias pola berpikir positif saja.

Orang sukses belajar mendisiplinkan dirinya untuk selalu berpikir positif, bersifat optimis, belajar, open minded, kreatif, mau susah serta mengharapkan yang terbaik. Mereka terus maju sekalipun banyak hambatan, mereka belajar sesuatu yang baru setiap hari, mereka berani mengakui kesalahannya, mereka mencari mentor, mereka selalu mencari jalan, mereka tangguh, tidak mengenal menyerah, beriman, dan tidak dapat dihentikan ! Ketika mereka sudah menentukan targetnya, dikejarnya,  diburunya dan hanya masalah waktu saja sampai mereka berhasil  menangkapnya !

Sukses pada akhirnya

 

KESIMPULAN
Jika ada banyak alasan untuk kegagalan kita, pasti ada juga banyak alasan untuk kesuksesan kita. Jika ada banyak resiko tentunya juga ada banyak peluang. Jika anda berhasil menemukan alasan untuk tidak segera memulai usaha anda, maka anda juga pasti berhasil menemukan alasan untuk SEGERA memulainya. Jika anda bertemu seseorang yang memiliki banyak alasan untuk tidak segera memulai usahanya sendiri, tanyakan saja niat mereka. Mau atau nggak ? Kalau mau tetapi masih juga banyak alasan, tinggalkan saja mereka karena itulah yang saya sebut sebagai kakehan cangkem !

Jika anda sudah bergerak namun kelelahan dan mulai mengeluh. Itu normal bin wajar. Carilah seorang mentor dan masukilah komunitas pengusaha baru. Atau ciptakan saja komunitas itu. Sesuatu yang mudah bagi anda, kadangkala sulit bagi orang lain. Demikian pula sesuatu yang sulit bagi anda, mudah bagi orang lain. Bagilah visi anda dan saya yakin anda akan menemukan orang yang sejalan dengan visi anda. Tidak ada superman di dunia ini, itu fiksi !

Anda memutuhkan iman tak peduli apapun kepercaaan anda. Iman adalah harapan, perwujudan ketabahan dan harapan pembalik keadaan. Iman mendatangkan pembeli bagi usaha anda, kekuatan untuk melangkah, keberanian mengambil resiko, dan jawaban atas segala kekuatiran anda. Iman itu GRATIS, anda tidak perlu melakukan usaha apapun untuk mendapatkannya. Anda hanya perlu membuat satu keputusan untuk beri-iman. Itu saja ! Tidak ada syarat lainnya, hanya perlu mempercayainya kalau anda memilikinya. Mudah ? Itulah Rahasia Kesuksesan Yang Aneh Tapi Nyata !

Ketahuilah, jika anda memiliki banyak alasan untuk kegagalan anda. Anda juga memiliki banyak alasan untuk mencapai kesuksesan anda ! Tinggal di switch saja, dari banyak alasan mengapa saya tidak sukses menjadi berpola pikir banyak alasan yang bisa saya temukan mengapa saya bisa sukses ! Tidak ada biayanya ! Asli gratis ! Selamat mencoba !

Ikut Orang Atau Usaha Sendiri ? Sebuah Dilema
Karyawan gajinya dijatah tapi aman. Usaha sendiri bisa kaya atau melarat ! Bingung

Share this content