Panduan merawat bayi dari lahir sampai 1 tahun (1-5)

Banyak informasi cara merawat bayi yang baik dan benar di internet. Mulai dari cara merawat bayi baru lahir, cara memandikan bayi, cara menidurkan bayi atau cara menenangkan bayi yang rewel. Namun semua cara tadi sifatnya teknis. Tidak menyentuh aspek emosional sama sekali. Padahal bayi adalah manusia mungil yang sama seperti anda dan saya, yang memiliki kebutuhan emosional. Jadi, tulisan yang akan anda baca kali ini bukan tentang hal teknis, tetapi tentang prinsip atau konsep.

5 Prinsip dasar yang saya gunakan untuk merawat anak saya

 

LATAR BELAKANG SAYA

Jangan percaya dengan semua yang anda baca di internet. Anda tidak tahu si penulisnya itu cuma mencontek artikel atau mengkombinasikan beberapa artikel atau sekedar mencari uang receh dengan menempatkan iklan di website mereka. Anda juga tidak tahu latar belakang penulisnya yang mungkin saja hanya lulusan SD atau orang yang sama sekali tidak pernah menyentuh seorang bayi. Cara mencari informasi yang benar tentang merawat bayi adalah dengan menanyakan kepada dokter atau membeli buku.

Bagaimana dengan saya ? Jangan menelan isi tulisan ini mentah-mentah karena siapa tahu saya juga salah.  Coba cerna dulu konsepnya, dengarkan naluri anda dan terapkan menggunakan cara anda sendiri. Setiap bayi memiliki sifat dan karakter yang berbeda, tidak ada cara umum yang berhasil buat semua bayi. Namun prinsipnya tetap sama, yang berbeda hanya eksekusinya.

The Saint Christian Event OrganizerSaya merawat bayi saya sendiri mulai dari lahir hingga sekarang ini. Pada waktu tulisan ini dibuat, anak saya memasuki usia 8 bulan. Istri saya kerja ikut orang sementara saya sendiri berwiraswasta. Saya bekerja secara online dengan membuat website di www.Membuatwebs.com dan jualan barang di www.Toko28.com.  

Saya merawat anak saya bergantian dengan mertua. Pagi setelah istri berangkat kerja saya  yang jaga. Pada waktu makan siang mertua saya menggantikan jaga si Kenzo sementara saya kerja. Jam 4 sore setelah dimandikan saya kembali menjaga sampai istri saya pulang. Jadi saya rasa cukup berkompeten untuk menulis tentang panduan merawat bayi ini. 9 jam sehari saya gunakan untuk berdua bersama unyuk-unyuk ini !

Sebenarnya, sebagai seorang pria sejati saya memberontak. Saya bukan orang bodoh. Saya sarjana ekonomi dengan IPK 3,48. Saya bekerja 10 tahun sebagai manajer retail. Saya 10 tahun membuka usaha Event Organizer sambil kerja ikut orang. Saya membawahi 30 orang pegawai dan punya pegawai 4 orang. Saya mengepel rumah, saya nge-lap meja kursi rumah, saya bersihkan puppy dan pipisnya, saya cuci baju dan setrika. Dan saya juga kerja sambil jaga anak.

Pria sejati mana yang tahan dengan tekanan seperti ini ? Seharusnya istri yang memiliki suami seperti ini bersyukur... tetapi itulah yang dikatakan Socrates tentang menikah, " Tidak ada hal yang buruk tentang menikah. Jika anda memiliki istri yang baik maka anda akan berbahagia. Jika tidak, maka anda akan menjadi seorang filusuf."

Tetapi buktinya saya sanggup bertahan dan belajar untuk menikmati merawat anak yang merupakan hal paling dihindari oleh wanita modern. Lebih jauh lagi saya malah mengajari mereka cara merawat bayi yang baik dan benar. Anda pun juga bisa ! Jangan mau kalah dengan masalah. Tuhan tidak mau memberi kekuatan yang akan anda gunakan untuk bertahan dalam menghadapi masalah. Tuhan mau anda mengalahkan masalah dan mengajari orang lain. Bukan untuk menang saja, tetapi lebih dari pemenang !

 

PRINSIP DASAR MERAWAT BAYI

Prinsip dasar merawat bayi itu hanya tentang tiga hal, yaitu makan, tidur dan bermin. Selama anda bisa menebak kebutuhannya maka bayi akan bergembira. Bayi rewel karena anda salah memenuhi permintaannya. Dia menangis karena minta makan namun anda memberinya permainan. Dia minta bobok tetapi anda malah memberinya makanan. Dia rewel karena hanya itulah satu-satunya cara berkomunikasi.

Tangisan bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Anda jangan bingung si bayi mau apa tetapi anda harus berpikir dua-tiga jam sebelumnya tentang apa yang sudah lakukan. Apakah anda sudah memberi cukup makan ? Apakah si unyuk-unyuk ini sudah cukup tidur ? Ataukah anda belum mengajaknya bermain ? Ataukah mungkin badannya tidak enak karena sakit ?

Bayi tidak akan mendadak rewel, selalu ada penyebabnyaBayi yang rewel berarti anda telat sekali mengantisipasi kebutuhannya. Kerewelan tidak mungkin terjadi semerta-merta. Selalu dimulai dari rengekan ringan. Sinyal kecil yang tidak ditanggapi ini akan berkembang menjadi tangisan. Jika anda tidak juga ngeh maka si bayi akan ngondok. Akibatnya susah ditenangkan dan sehari penuh akan merepotkan anda.

Mengapa anda percaya dengan konsep bayi jangan digendong karena nanti jadi kebiasaan buruk ? Loh.... bayi merasa nyaman ketika digendong, apakah hal ini salah ? Apakah anda tidak mau merasakan kenyamanan ? Anda mau meng-enak-kan diri anda sementara anda tidak mau meng-enak-kan anak kandung anda sendiri. Aneh sekali konsep ini ! Lebih aneh lagi orang yang mempercayai dan menerapkan cara ini kepada anak mereka.

Saya sudah membuktikan konsep menggendong bayi ini. Saya gendong anak saya selama dia mau digendong.  Sak bosenmu nak ! Papamu kuat kok ngendong seharian, sekalipun harus mengorbankan pekerjaan dan penghasilan. Tiga bulan pertama hari saya dipenuhi dengan gendong mengendong. Bulan ke empat waktu mengendongnya berkurang. Tanda-tandanya dia minta turun adalah mulet ke kiri ke kanan. Kalo tidak diturunkan dia malah menangis.

Sekarang ini anak saya malah minta turun kalo digendong. Dia bosan digendong, dia lebih suka mainan di lantai. Aneh ? Bayi kok gak suka digendong ? Bukan keanehan, tetapi wajar sekali karena kebutuhannya sudah terpenuhi.

Jadi bagaimana cara membuat bayi agar tidak minta digendong terus ? Gampang...gendonglah sampai dia mblenger. Tidak selamanya kok, paling 4 jam sehari. Berat ? Tidak sama sekali karena hanya beberapa bulan saja. Semakin besar usianya semakin sedikit waktu menggendongnya. Susah di depan senang di belakang.

Sekali lagi prinsip merawat anak adalah memenuhi kebutuhannya, bukan kebutuhan kita. Bedanya sangat jauh. Memenuhi kebutuhan anak berarti mengorbankan kebutuhan kita. Sebaliknya, memenuhi kebutuhan kita berarti mengorbankan kebutuhan anak. Inilah prinsip pertama merawat anak dari lima panduan dasar yang saya terapkan untuk anak saya.

 

#1 PRIORITAS DAN TOTALITAS

Merawat anak atau kerja ? Ini masalah pertama yang harus anda selesaikan dengan tuntas. Pilihannya hanya satu, tidak bisa setengah merawat anak dan setengah kerja. Jangan berpikir bekerja sambil jaga anak karena itu hanya teori. Prakteknya tidak bisa. Saya sudah membuktikannya sendiri. Anda yang ibu rumah tangga seharusnya tidak memiliki dilema ini karena yang cari uang itu bapaknya. Kecuali anda single parent.

Bekerja atau merawat anak ? Mana yang lebih pentingSaya sebagai kepala keluarga, suami dan wirausaha yang memiliki masalah ini. Beban saya jauh lebih berat dari ibu rumah tangga. Prinsip saya satu, laki-laki harus bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Kalau tidak akan di-injak-injak oleh wanita. Sebaik-baiknya istri anda, kodratnya adalah wanita yang materialistis.

Mungkin dia tidak menuntut anda menghasilkan uang tapi dia cuman ngomong teman kantornya dapat gaji puluhan juta, temannya baru beli mobil baru, teman lainnya barusan liburan ke Amerika. Mungkin dia tidak bermaksud membandingkan anda yang kerjanya jaga anak dengan teman kantornya. Yah...cuman sekedar ngomong. Tapi perkataan itu benar-benar menusuk kebanggaan laki-laki. Saya harus menjaga anak dan juga harus bekerja.

Loh Pak...katanya tadi tidak bisa setengah-setengah ? Jaga anak harus total. Pilihannya kan cuman satu. Anda ini mencla-mencle nek ngomong ! Tak tutup wes !

Betol....betol....betol....pilihannya cuman satu ! Jaga anak atau kerja ! Dan saya memilih menjaga anak daripada kerja. Namun bukan berarti tidak bisa bekerja sama sekali ! Itu malas, tidak kreatif dan terlalu pesimis. Selalu ada cara jika kita mau berusaha. Saya tunjukan caranya.

Bayi memiliki pola tertentu seiring dengan pertambahan usianya. Pola ini yang kita ikuti, bukan memaksa bayi mengikuti pola kita karena sepanjang sejarah tidak bakalan terjadi. Prinsip kerja sambil jaga anak adalah memanfaatkan waktu tidur bayi. Kita kerja ketika si unyuk-unyuk bobok. Namun saya kasih warning dulu...cara ini mudah dikatakan daripada diterapkan. Cara ini bisa membuat badan remek gak karu-karuan. Tanpa olahraga yang cukup anda tidak bakalan sanggup bertahan. Syukur kepada Tuhan saya sudah menyiapkan situasi ini dari 3 tahun yang lalu.

Bersepeda rutin seminggu sekali sejauh 30 Km membuat stamina saya tetap terjaga meskipun kadang ditambahi dengan kopi tolak angin. Minum kopi saja tidak cukup kuat menahan kantuk. Tapi kalo kopi nescafe yang sachetan itu anda tambahi dengan tolak angin cair, efeknya bisa super kuat. Namun tubuh kita bukanlah mesin yang sanggup bekerja 24 jam sehari 7 jam seminggu. Ada batas maksimalnya. Ketika kopi tolak angin sudah tidak mempan anda harus istirahat, bukan menambah dosisnya. Mesin rusak bisa diganti sedangkan tubuh rusak menderita seumur hidup. Juga merepotkan orang lain.

Merawat bayi perlu totalitas. Kalau bayi terjatuh anda baru mengerti...Bagaimana jika kita terbentur masalah deadline dengan tangisan anak yang menuntut perhatian segera. Inilah yang disebut dengan prioritas. Anda harus memilih salah satunya dan mengorbankan yang lainnya. Saya pasti memilih menenangkan tangisan bayi daripada ngurusi kerjaan. Kalo anak jatuh terus ada apa-apanya penyesalan saya bisa seumur hidup. Sementara kalo pelanggan kecewa toh hanya saat itu juga. Langganan lainnya masih banyak. Kalo langganan gak mau ngerti ya sudah biarkan...nanti akan dikasih langganan baru yang 2 kali lebih baik ama Tuhan. Gitu aja kok repot !

Saya berkali-kali tidak mengangkat telepon karena sedang menidurkan anak saya. Ratusan kali sms tanya produk yang tidak pernah saya balas. Saya tidak menyesal karena tidak mendapatkan uang karena yang namanya rejeki itu dari Tuhan.

Bukan dari seberapa banyak sms yang saya balas atau telepon yang saya angkat. Jangan salah tangkap, saya bukan malas kerja justru sebaliknya saya berharap bisa sesegera mungkin bekerja. Tetapi yang namanya prioritas adalah prioritas, tidak bisa diganggu gugat !

Bagaimana yang dimaksud dengan totalitas ? Ini berhubungan dengan hati dan pikiran. Tubuh kita bisa berada dekat anak tetapi pikiran kita melayang ke pekerjaan.

Bayi bisa merasakan hal ini sebagaimana anda juga bisa merasakan rekan kerja anda yang ngelantur. Tubuh digerakkan oleh pikiran dan sikap digerakkan oleh hati. Bayi itu polos sehingga lebih peka terhadap body language anda. Jangan heran jika dia menjadi lebih rewel selama seharian. Bukan salah si bayi tetapi salahkan diri anda yang tidak sepenuhnya mencintai darah daging anda sendiri.

Bagaimana cara melakukan transisi dari kerja ke menjaga anak ? Lihatlah mertua anda ketika momong anak. Apa yang dia lakukan ? Nyanyi lagu anak-anak bukan ? Atau ngoceh - ngoceh sendiri mengajak unyuk-unyuk ngomong sekalipun dia tidak ngerti omongan anda. Namun bayi bisa merasakan aura positif maupun aura negatif yang anda pancarkan dari hati.

Pointnya bukan lagu apa yang anda nyanyikan tetapi suara andalah yang ingin didengarkan bayi mungil anda. Dia tidak ngerti suara fals atau suara emas. Yang dia tahu itu adalah suara yang sering didengar selama di dalam perut. Menyanyi mengurangi stress yang anda alami karena melibatkan dua indra kita, yaitu mulut dan telinga. Bagaimanapun juga kita semuanya berasal dari bayi juga yang dulunya suka memasukkan jempol ke mulut.

Bayi bisa merasakan hati anda, merawat setengah-setengah atau sepenuh hati

Seiring bertambahnya usia tindakan memasukan sesuatu ke mulut lebih samar-samar. Wanita menggantinya dengan ngomong sebanyak mungkin sementara pria memasukkan rokok ke dalam mulutnya atau mengunyah permen karet. Semuanya untuk mendapatkan efek kenyamanan. Nikotin kecil sekali pengaruhnya terhadap kecanduan tetapi rasa nyaman karena ngemut rokok lah yang menyebabkan candu.

Menyanyi atau membuka mulut anda memiliki dua manfaat sekaligus. Menenangkan diri anda sendiri dan menyenangkan si kecil yang comel. Dulu saya kehabisan lagu dan kata-kata namun sekarang saya bisa ngomong sampe bibir pecah. Bagaimana cara saya mencari topik untuk ngoceh ? Gampang sekali...saya menganggap unyuk-unyuk ini teman curhat saya.

Papa stress nyo....jaga kamu...rewel tok ! Salahne dek mana seh ? Coba ngomongo. Kamu minta apa seh nyo....nek isa ngomong kan enak. Ojok titik-titik nangis tah ! Papa gak isa kerja...nek gak kerja gak dapat duit...terus beli susumu pake apa ? Mosok pake cinta ? Gak iso nyo...butuh duit buat beli susu ! Kamu tau piro hargane sekotak sussumu ? 144 ribu nyo....itu cuman tahan 3-4 hari. Terus nek sebulan piro ? Duit dari mana nyo ? Belum lagi nek kamu gede nanti isa sayang papa mama gak ? Duh susahnya seh punya anak !

Saya benar-benar ngomong dari hati....kadang sampai meneteskan air mata. Berat sekali kerja sambil jaga anak itu ! Tapi tau gak bagaimana reaksi anak saya ? Nyengir ! Anehnya hati saya jauh lebih ringan setelah curhat ke unyuk-unyuk ! Lain kalo saya curhat ke anda terus diketawain....keki gitu loh ! Memang benar anak itu sumber penghiburan. Semangat saya timbul lagi, pikiran saya jernih dan hati saya plong !

Kerja sambil jaga anak itu berat dan melelahkanSelain curhat, saya membayangkan berbicara dengan orang lain. Istilah kerennya shadow training. Jadi saya bercakap-cakap secara bergantian kepada diri sendiri tapi seakan-akan anak saya yang ngomong. Topiknya banyak, mulai dari baju yang dipakai anak saya sampai warna puppy-nya.

Pa...Kenzo ee'k ! Warnanya kok ijo ya Pa ?
Iya nyo...soale kamu tak kasih susu BMT yang ada bakteri baiknya.

Nek susu lain gak ijo ya pak ?
Betol....betol...betol nyo...nek pake susu enfamil pup sinyo warnanya coklat !

Ooo....enak mana Pa coklat ato ijo ?
Ha...ha...ha.... saya tertawa sendiri mendengar ceplosan spontan saya sendiri.

Atau semisalnya si Kenzo ngemut jari....saya tanya nyo kok kamu suka seh ngemot jempol ! Enak Pa ! Enak mana sama susu ? Enak susu pak...tapi jempol juga enak diemut ! Dieeeng ! Ngemut teether gak suka tah nyo ? Bosen Pa ! Rasane ya itu-itu ! Loh...ngemut jempol kan ya kayak gitu terus rasane ! Iya Pa ! Terus kok ngemut jempol lagi ? Soale enak Pa ! Waduh....ini kebiasaan buruk nyo...ntik nek sakit yak apa ? Ke dokter Pa biar sembuh ! Ntik nek ke dokter disuntik....cuuus sakit loh ! Iya tah Pa ? Ntik papa aja yang gantiin sinyo disuntik ! Loh gak isa yang sakit kan kamu nyo ! Ya nanti ae dipikiri pa.....walaaaah !

Ketika anda bersedia merubah prioritas hidup anda maka hikmat akan muncul di saat yang anda butuhkan. Ketika anda 100% merawat bayi anda maka dia pasti tidak akan rewel !

5 prinsip dasar merawat bayi

Panduan Dasar Merawat Bayi (2-5)
Percaya atau tidak suasana hati anda akan mempengaruhi tingkat kerewelan bayi anda.

Share this content